Minggu, 29 Juli 2012

BMKG: Hujan Es Bisa Terjadi di Semua Daerah
hujan-es.jpg
Hujan es yang mengguyur dua desa di Kabupaten Sidrap, Minggu (26/2/2012), bisa juga mengguyur wilayah lain di Sulawesi Selatan. Hujan es dapat turun kapan saja, transisi musim dan puncak musim hujan. Tak ada pula hubungannya dengan puting beliung.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar Abdul Mutholib mengatakan, hujan es biasanya belangsung sesaat dan disertai dengan guyuran hujan lebat.

"Hujan es atau dikenal dengan istilah hail, berasal dari awan bersel tunggal berlapis atau awan cumulo nimbus atau CB. Sebenarnya, dalam semua awan ada es. Jarak antara awan dengan permukaan tanah rendah sehingga semua es jatuh tak mencair sehingga terjadi hujan es," kata Mutholib di Kantor Balai Besar BMKG Wilayah IV, Jl Racing Center, Makassar, Selasa (28/2/2012).

Awan penyebab hujan es pertumbuhannya secara vertikal dengan luasan area horizontal sekitar tiga hingga lima kilometer. Awan tersebut menjulang ke arah vertikal dengan ketinggian 30 ribu kaki.

"Hujan es pembentukannya melalui proses kondensasi pada freezing level sehingga dalam awan ada es. Es itu kemudian turun dan tak mencair sehingga terjadi hujan es," tambah Mutholib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar