Jumat, 26 Juli 2013

7 Fakta Perlu Diketahui Tentang Fenomena Supermoon 

Fenomena Supermoon, yakni bulan yang menjadi lebih besar sekitar 10% hingga 14% dan lebih terang sekitar 30% dari sebelumnya ketika berada di titik terdekat dengan Bumi, akan terjadi pada malam hari ini, Minggu (23/6).Berikut tujuh fakta yang perlu diketahui tentang Supermoon:


1. Tidak akan menghancurkan Bumi

Meskipun dipercayai terkait dengan bencana dan kiamat oleh sebagian orang, Supermoon pada kenyataannya tidak akan menghancurkan Bumi.

Supermoon terjadi ketika bulan berada pada titik di orbit yang terdekat dengan bumi. NASA menyebut fenomena ini normal karena bulan tetap berada pada elips orbit, dan tidak akan membuat keluarnya orbit Bumi.


2.Tidak akan menyebabkan bencana

Selama terjadinya fenomena ini, matahari, Bumi dan bulan berdiri sejajar. Daya gravitasi yang dilemparkan dari bulan dan matahari ke Bumi pada saat pensejajaran itu akan menyebabkan pasang surutnya permukaan air laut di Bumi.

Inilah yang membuat sejumlah orang percaya bahwa ada hubungan antara fenomena Supermoon dan terjadinya bencana. Namun ternyata peningkatan air pasangnya tidak signifikan.

Menurut NASA, pasang atau naiknya permukaan air laut selama fenomena supermoon adalah hanya beberapa inci dari kondisi normal.


3. Tidak akan berpengaruh terhadap perilaku manusia

Ada mitos bahwa fenomena ini dapat menyebabkan manusia menjadi gila atau bertingkah laku aneh. Namun tidak demikian adanya. Penelitian menunjukkan bahwa fenomena bulan penuh apapun tidak akan mempengaruhi perilaku manusia.

Bulan purnama dan Supermoon tidak akan membuat gangguan kejiwaan, peristiwa pembunuhan atau kejahatan lainnya.


4. Jarak bumi dan bulan di tiap Supermoon dapat berbeda

Periode perigee antara Bumi dan bulan dapat bervariasi sebanyak diameter bumi. Rata-rata, jarak bulan dengan Bumi sekitar 30 diameter bumi.

Gravitasi dari matahari adalah yang menyebabkan Bumi dan bulan tertarik ke dalam kesejajaran yang lebih dekat, ini menyebabkan variasi pada orbit.


5. Supermoon pada musim dingin adalah yang terbesar

Bumi berada paling dekat dengan matahari pada bulan Desember setiap tahun, ini berarti gravitasi dari bintang akan menarik bulan lebih dekat menuju Bumi. Karena efek inilah Supermoon terbesar terjadi pada musim dingin.


6. Supermoon akan terus menjadi lebih kecil dari sebelumnya

Supermoon di masa depan disebut akan menjadi lebih kecil karena bulan perlahan-lahan akan terdorong dari orbit Bumi, bergerak sekitar 3,8 centimeter dari Bumi setiap tahun.

Ilmuwan menduga bahwa pada fenomena Supermoon pertama yang terjadi, jarak awal bulan dengan Bumi berada pada sekitar 22.530 kilometer, sangat dekat, tetapi saat ini pada Supermoon yang telah kesekian kali, jaraknya sudah menjauh sekitar 384.402 kilometer.


7. Supermoon terjadi tiap setahun sekali

Fenomena ini terjadi satu kali tiap tahunnya dan dapat dilihat dari wilayah belahan utara dan selatan. Fenomena Supermoon berikutnya akan terjadi pada Agustus 2014. [ikh]

Selasa, 19 Maret 2013

Planet Terkecil Ditemukan di Luar Tata Surya

 

California - Para astronom yang sedang mencari planet di luar sistem tata surya kita akhirnya menemukan planet terkecil sejauh ini, yang seukuran sekitar bulan.

Tapi para pencari kehidupan di dunia lain harus kembali berpaling karena planet itu terlalu dekat dengan mataharinya sendiri dan terlalu panas untuk bisa mendukung kehidupan. Temperatur permukaannya mencapai sekitar 700 derajat Fahrenheit (371 derajat Celsius) dan juga tidak memiliki atmosfer dan air di permukaannya yang berbatuan.

Astronom Geoff Marcy, salah satu pendiri cabang ilmu pencarian planet di University of California, Berkeley, menyebut penemuan mutakhir ini “benar-benar menggetarkan pikiran."

"Penemuan baru ini menambah gambaran bahwa alam semesta ini terisi penuh -- seperti buah jeli di mangkuk -- dengan planet-planet yang lebih kecil dari bumi," kata Marcy, yang tidak terlibat dalam riset baru ini.

Sudah hampir dua dasawarsa sejak planet pertama ditemukan di luar tata surya. Sejak itu, banyak sekali terjadi penemuan yang dipercepat dengan kemunculan teleskop Kepler buatan badan antariksa Amerika Serikat NASA pada 2009 untuk menemukan kembaran bumi. Sejauh ini, sudah 861 planet yang ditemukan namun baru-baru ini saja para ilmuwan bisa mendeteksi planet-planet yang seukuran atau lebih kecil dari bumi.

Meski para ilmuwan telah berteori tentang keberadaan dunia kehidupan lain yang lebih kecil dari Merkurius – planet terkecil di tata surya kita setelah Pluto dikeluarkan pada 2006 – mereka belum mampu menemukannya. Merkurius, planet terdekat dengan matahari, memiliki diameter duaperlima bumi, sedangkan planet yang baru ditemukan dan bulan yang mengitari bumi berukuran sepertiga bumi.

Planet kecil ini terdeteksi dengan Kepler, yang secara simultan melacak lebih dari 150.000 bintang dengan sedikit kilasan di saat terang – tanda adanya planet yang melintas di depan bintang itu. Planet baru ini diberi nama Kepler-37b yang mengorbit sebuah bintang jaraknya 210 tahun cahaya di konstelasi Lyra. Planet ini satu dari tiga planet yang terdeteksi di tata surya itu.

Sang penemu Thomas Barclay dari Ames Research Center milik NASA di bagian utara California begitu gembira ketika dia mengintip planet seukuran bulan itu selama berhari-hari, sampai dia mengutip sepenggal kalimat dari film Star Wars “tu bukan bulan.” Butuh lebih dari satu tahun dan sebuah tim internasional untuk memastikan temuannya adalah benar sebuah planet yang bonafid.

Penemuan ini dijelaskan rinci dalam edisi buletin Nature yang terbit Kamis (21/2) ini.
Para ilmuwan masih mencari planet seukuran bumi dalam zona yang dinamakan Goldilocks, yaitu tidak terlalu panas atau terlalu dingin sehingga air yang esensial bagi kehidupan bisa muncul di permukaan.